Cara Investasi dan Gadai Emas Syariah
Seperti yang kita ketahui kilau emas selalu saja menggoda banyak orang, selain memang bentuknya yang berkilau, emas merupakan salah satu jenis investasi yang berkilau. Sebuah analisa yang di rilis tahun 2003 menyebutkan bahwa pada 10-12 tahun akan datang harga emas akan mencapai $ 8000 AS per troy once. Harga itu di perkirakan akan terjadi pada tahun 2013-2015 sehingga bila pada tahun 2007 seseorang menginvestasikan emas sejumlah Rp 200 Juta, maka pada tahun 2013-2015 nanti dia akan memiliki emas senilai Rp 2,2 Miliar. Dengan kata lain dia meraup untung dari kenaikan harga yang mencapai 1.112%. Jika hal itu terjadi, maka tidak ada instrument investasi yang bisa mengalahkan keperkasaan emas, Bahkan Deposito, Saham dan ORI sekalipun.
Emas merupakan salah satu jenis invetasi yang cukup menguntungkan. Pada sebagian orang akan melakukan investasinya di sector emas. Jenis investasi ini memang menguntungkan, tapi bagi beberapa orang akan lebih memilih melakukan investasi di bidang infrastruktur atau perumahan. Harga emas dari jaman dahulu sampai dengan saat ini selalu mengalami kenaikan atau setidaknya mempertahankan nilai tukar. Lakukan lah servey atau analisa harga pasar sebelum anda memulai investasi emas. Amati dan tunggu pergerakan harga emas.
Tercatat kenaikan harga emas paling luar biasa terjadi pada tahun 2001 dimana pada saat yang sama mata uang kertas justru mengalami penurunan nilai. Proses kenaikan harga emas itu akan semakin di percepat oleh adanya laju inflasi.
Yang namanya logam mulia atau emas sepertinya tidak akan lekang dimakan oleh zaman. Emas merupakan jenis material unik yang ada di bumi ini dan jumlahnya pun terbatas sehingga membuat harga jualnya selalu tinggi. Emas pada jaman dahulu bisa juga di gunakan sebagai pengganti uang.
Pilihan investasi emas saat ini terbilang masih cukup lumayan di bandingkan dengan jenis investasi lain. Berinvestasi emas sama saja seperti membeli tanah dan property di sebagain kota-kota tertentu di Indonesia seperi Bali dan Yogyakarta.
Jika anda sudah memiliki beberapa jenis investasi seperti reksadana,obligasi, dan Saham tidak ada salahnya anda mencoba jenis investasi emas ini.
Namun ada yang perlu di perhatikan dalam investasi emas, kendalanya adalah sulit di simpan dan mudah hilang dari tempat penyimpanan di rumah. Selain faktor keamanan emas hal lain yang perlu di pertimbangkan adalah tempat penyimpanan yang baik yang menyebabkan terjadinya oksidasi dan perubahan pada warna. Khusus emas jenis koin usahakan jangan sampai jatuh karena jika sampai jatuh dan menimbulkan lekukan atau bentuknya tidak seperti semula harga jualnya kembali juga anak turun.
Kelemahan lain dari investasi emas adalah, nilai tukarnya yang cenderung stabil sehingga kalah menggiurkan dari investasi reksadana, saham dan obligasi. Investasi emas juga di sarankan tidak di simpan dalam jangka pendek, karena memang sifat emas adalah mempertahankan nilai tukar.
Pengamat investasi, Roy Sembel dalam salah satu tulisanya menuliskan, permintaan emas akan melonjak jika terjadi dua hal. Yang pertama kondisi Negara tidak menentu dan terjadi invlasi. Namun jangan sampai hal tersebut terjadi pada Negara kita.
Statistik menunjukan, jika inflasi naik 10%, maka harga emas akan naik sekitar 13%. Jika inflasi naik 20%, maka emas akan naik menjadi 30%. Perlu di perhatikan juga harga emas akan berjalan konstan atau lambat kenaikanya jika laju inflasi rendah.
Emas Menjaga Nilai Tukar
Emas merupakan pengaman yang menjada nilai tukarnya dari waktu ke waktu, berbeda dengan uang yang selalu mengalami inflasi. Perhatikan simulasi berikut, Harga satu ekor kambing pada zaman 1400 tahun yang lalu atau di zaman Rasulullah SAW hingga saat ini masih sama. Nilainya mendekati 1 Dinnar emas, Yakni emas 22 Karat dengan berat 4,25 gram. Itulah salah satu fungsi emas yang menjaga nilai tukar. Pandangan sederhananya, dengan kita menukar uang kita dalam bentuk emas dan menyimpannya di rumah atau di SDB (Safe Depositr Box), maka sekalipun tidak pernah mendapatkan bagi hasil seperti halnya kita menabung, tetapi nilai uang kita akan sama dan tidak tergerus inflasi.
Sebelum Memulai Investasi Emas
Investasi logam mulia dapat menjadi pengalaman yang menarik jika anda baru saja akan memulainya. Namun demikina ada beberapa hal yang harus di perhatikan sebelum Membeli emas. Ada 3 hal penting yang harus anda ketahui sebelum menginvestasikan uang anda dalam bentuk logam mulia.
Membandingkan Harga
Lakukan pembandingan harga dari beberapa toko penjual emas atau logam mulia. Jangan terlalu fanatik dengan 1 toko saja, karena bisa jadi di toko lain anda bisa mendapatkan emas dengan harga lebih murah. Namanya juga akan investasi faktor harga beli menjadi suatu hal yang sangat penting untuk harga jualnya kemudian.
Hanya Membeli Logam Mulia
Kami sarankan agar anda membeli emas dalam jenis logam mulia, baik berbentuk batangan atau koin yang di buat murni kadar emasnya. Karena jenis ini yang paling cocok di gunakan untuk investasi.
Tempat Membeli Emas
Pastikan tempat anda membeli terpercaya, khususnya terpercaya dalam kandungan emasnya dan ke aslian surat-suratnya. Tempat yang paling aman dan bisa anda kunjungi langsung untuk membeli logam mulia adalah di PT Aneka Tambang atau AnTam dan Pegadaian. Biasanya pecahan emas logam mulia yang di jual di mulai dari berat 1 Gram sampai 1 Kilogram. Sesuaikan dengan budget investasi anda, Tapi berat yang paling sering di beli masyarakat pada umumnya adalah 5 gram dan 10 gram.
Resiko Investasi Emas
Namun ada juga resiko dalam menyimpan emas, Jika menggunakan Safe Deposite Box ada akan mengeluarkan uang, tapi jika jumlahnya banyak memang sangat di sarankan demi keamanan. Jika emas yang anda investasikan tidak terlalu banyak dan menyimpannya di rumah resikonya adalah Hilang atau jika tempat penyimpananya kurang baik bisa juga menyebabkan oksidasi dan perubahan warna, Belum lagi jika emas anda berbentuk koin yang jika jatuh bisa menyebabkan perubahan bentuk yang bisa membuat nilai jualnya berkurang. Karena resiko inilah beberapa bank syariah menerbitkan tabungan syariah dalam bentuk investasi emas yang dinamakan Gadai Emas Syariah. Hal ini tidak hanya aman bagi investor tapi juga menguntungkan.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa awalnya tabungan emas ini di pelopori oleh bank HSBC Amanah. Namun kini banyak bank syariah yang menerbitkab tabungan emas dengan menggunakan portofolio emas 24 karat, seperti BRI Syariah, BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri.
Gadai Emas
Dengan cara gadai emas, nasabah dapat membeli emas logam mulia kemudian menggadaikanya di Bank Syariah lalu membeli logam mulia lagi dan begitu seterusnya.
Perbedaan gadai emas konvensial dan syariah adalah pada Bunganya, sedangkan gadai emas di bank syariah hanya mengenakan biaya penitipan emas berdasar barang, bukan nilai barang. Gadai di bank BRI Syariah memungut biaya administrasi dan biaya penitipan yang lebih murah yang di hitung berdasarkan berat dan jangka waktu penitipan. Biaya ini berlaku tetap selama masa penitipan dan tidak mengikuti fluktuasi nilas emas.
Sebagai contoh di bank BRI Syariah mengenakan biaya administrasi berbasis berat emas yang di gadaikan. Untuk emas dengan berat di bawah 50 gram, di kenakan biaya administrasi sebesar Rp 12.500, sedangkan untuk berat 50-100 gram di kenakan biaya administrasi sebesar Rp 25.000. Bisa jadi besar administrasi berubah tergantung kebijakan bank.
Syarat-Syarat Gadai Emas di Pegadaian
Untuk syarat-syarat gadai emasi hampir sama dengan lembaga keuangan lain, yaitu akan di mintakan surat keterangan seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), kemudian sudah tentu emas yang akan di gadaikan dan lengkapi dengan surat-surat yang menyertai fisik emasnya. Pegadaian tidak akan menerima barang yang bermasalah di situlah peran surat-surat emas anda di perlukan.
Tidak ada komentar untuk "Cara Investasi dan Gadai Emas Syariah"