Widget HTML Atas

Kenali Keuntungan Investasi Reksa Dana Pendatapan Tetap

REKSA DANA PENDAPATAN TETAP



A. Pengertian Reksa Dana Pendapatan Tetap

Reksa dana pendapatan tetap adalah salah satu reksa dana open end dimana semua uang investor yang sudah terkumpul akan di alokasikan pada asset surat utang atau obligasi yang jatuh temponya di atas satu tahun sebagai underlying asset-nya.

Reksa dana ini memiliki unsur risiko dan menawarkan return yang lebih tinggi di bandingkan dengan reksa dana pasar uang dan reksa dana terproteksi, karena adanya unsur aktif trading pada surat hutang atau obligasi yang di jadikan sebagai underlying asset.

Sebagai catatan, underliying asset pada reksa dana pendapatan tetap tidak hanya sebatas surat utang atau obligasi perusahaan, melainkan juga surat hutang pemerintah.

B. Keuntungan Investasi Reksa Dana Pendapatan Tetap

Reksa dana pendapatan tetap memberikan investor dua peluang untuk mendapatkan keuntungan dari underlying asset yaitu coupon atau yield dan juga berupa capital gain dari hasil trading obligasi itu. Hal ini berbeda dengan reksa dana pasar uang atau reksa dana terproteksi yang hanya memberikan keuntungan pada investornya dari hasil coupon dan yield saja.

Satu hal yang perlu di perhatikan adalah, semua coupon atau yiled, dan harga hasil trading reksa dana ini, baik untung maupun rugi, sudah tercermin pada pergerakan NAB hariannya. Konsep ini mirip dengan reksa dana pasar uang. Namun berbeda dengan reksa dana terproteksi dimana hasil coupon atau yield akan langsung di bagikan ke rekening investor setiap tiga atau enam bulan sekali sesuai keuntungan pada prospectus.

C. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Pada Reksa Dana Pendapatan Tetap

Jenis-Jenis Reksa Dana Penapatan Tetap
Secara umum, reksa dana pendapatan tetap yang ada di pasar umumnya di bagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan prospektusnya, yaitu :

  • Reksa dana pendapatan tetap yang hanya berbasis surat utang atau obligasi perusahaan swasta sebagai underlying.
  • Reksa dana pendapatan tetap yang hanya berbasis obligasi atau Surat Utang Negara atau BUMN sebagai underlying assetnya (di kenal dengan nama SBN).
  • Reksa dana pendatapan tetap yang bersifat campuran, bisa obligasi atau Surat Utang Negara Pemerintah, BUMN maupun perusahaan swasta sebagai underlying assetnya.
  • Reksa dana pendapatan tetap yang hanya berisi oblogasi atau surat hutang yang berbasis pada syariah, seperti contoh Sukuk.

Dari penjabaran di atas, kita dpat mengetahui bahwa tingkat volalitas NAB harian dan imbasl hasil dari sebuah reksa dana pendapatan tetap beegantung pada jenis atau campuran surat utang dan obligasi yang menjadi underlying asst-nya.

Perbedaan karakter antara Surat Utang atau Obligasi yang di terbitkan oleh pemerintah atau perusahaan swasta dan berbasis syariah, secara garis besar dapat di rangkum sebagai berikut :

Pada umumnya Surat Hutang atau Obligasi yang di terbitkan oleh perusahaan swasta umumnya memberikan coupon atau yield yang lebih tinggi di bandingkan yang di terbitkan oleh pemerintah, dengan asumsi tenor atau jangka waktu yang sama.

Di sisi lain Surat Hutang atau Obligasi yang di terbitkan oleh pemerintah umumnya memiliki tingkat likuiditas yang tinggi atau sering di perdagangkan pada pasar, jika di bandingkan dengan Surat Hutang atau Obligasi yang di terbitkan oleh perusahaan swasata dengan jangka waktu yang sama.

Oleh karena itu, dalam kondisi pasar yang sedang bullish, umumnya harga obligasi pemerintah akan terapresiasi lebih tinggi di bandingkan dengan swasta.

Surat hutang atau obligasi berbasisi syariah umumnya tidak begitu memiliki volatilitas yang tinggi seperti jenis obligasi lainnya di karenakan supply dan likuiditas yang terbatas di pasar, sehingga membuat Manajer Investasi lebih memilih untuk melakukan hold to maturity di bandingkan dengan di perjual belikan.

Selain itu, coupon atau yield yang di berikan umumnya relative lebih kecil di bandingkan dengan obligasi swasta dengan asumsi jangka waktu yang sama, karena adanya konsep syariah yang harus di penuhi.

Oleh karena itu, reksa dana pendapatan tetap berbasis syariah umumnya tidak memberikan return yang lebih tinggi di bandingkan dengan reksa dana pendapatan tetap lainnya saat kondisi pasar yang bullish (trend naik). Sebaliknya. Reksa dana berbasis syariah ini tidak akan menimbulkan kerugian sedalam reksa dana pendapatan tetap lainnya terhadap investor di saat kondisi pasar sedang bearish (tren menurun).

D. Tingkat Suku Bunga

Walaupun reksa dana pendapatan tetap bisa memiliki banyak jenis Obligasi atau Surat Hutang sebagai underliying asset-nya, tetep saja pergerakan harga atau valuasinya masih sangat erat bergantung pada suku bunga pasar. Oleh karena, itu sangat penting bagi investor untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kebijakan suku bunga pasar untuk mengetahui kapan waktu yang cocok untuk berinvestasi di reksa dana pendapatan tetap agar mendapatkan imbal hasil yang maksimal.

Secara taori, harga Obligasi atau Surat Hutang berbanding terbalik dengan tingkat suku bunga acuan yang di tentukan oleh Bank Indonesia. Saat suku bunga acuan turun, harga obligasi atau surat hutang akan naik dan begitu juga sebaliknya.

Suku bunga acuan yang di tentukan oleh Bank Indonesia setiap bulan di pengaruhi oleh beberapa faktor internal dan juga eksternal. 

Faktor internal yang mempengaruhi kebijakan Bank Indonesia dalam menentukan suku bunga acuan antara lain : tingkat inflasi dan konsumsi dalam negeri. Saat tingkat inflasi dan konsumsi di bawah target pemerintah (di dukung dengan kondisi yang stabil dari faktor eksternal), maka Bank Indonesia memiliki kencendrungan untuk menurunkan Suku Bunga Acuan, yang mana akan menguntungakan investor Obligasi atau Surat Hutang.

Di sisi lain, faktor eksternal yang mempengaruhi kebijakan Bank Indonesia dalam menentukan suku bunga acuan adalah faktor nilai tukar rupiah, tingkat cadangan devisa, dan perbedaan suku bunga Indonesia sebagai Negara berkembang dengan Negara maju seperti Amerika, Jepang atau Negara Uni Eropa lainnya. 

Terkait faktor eksternal, Suku bunga lebih berfungsi untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terhadap arus modal yang masuk dan keluar dari Indonesia. Saat pemerintah melihat adanya potensi arus modal keluar (capital outflow) yang dapat mengancam kestabilan nilai tukar rupiah, maka Bank Indonesia akan mencoba mengintervensi dengan menggunakan cadangan devisa di Foreign Exchange Market atau menaikan suku bunga acuan untuk menahan capital flow yang dapat berdampak negative pada valuasi serta Obligasi atau surat hutang.

Rating Surat Hutang yang Memiliki Posisi Dominan Terhadap Total Keseluruhan Portofolio

Walaupun sebagai investor, kita tidak mungkin dapat mengetahui seluruh komposisi atau isi dari underlying asset dari reksa dana tersebut, sudah menjadi kewajiban Manajer Investasi untuk memberikan laporan kinerja dari reksa dananya setiap bulan dan mencantumkan 5 sampai 10 besar Surat Utang atau Obligasi yang memiliki posisi dominan sebagai underlying asset pada laporan kinerja reksa dana tersebut yang di kemas dalam bentuk Fund Fact Sheet.

Dari sini investor dapat melakukan pengecekan lebih detail lagi. Pengecekan ini penting di lakukan, terutama untuk mengetahui jika adanya perubahaan rating dari salah satu underlying asset yang memiliki bobot lebih tinggi pada total keseluruhan portofolio reksa dana tersebut, dan melihat apakah surat utang atau obligasi tersebut masih berada dalam kondisi yang layak investasi sebagai underlying asset menurut skala pemeringkatan yang di berikan Pefindo.

Jika ada penurunan rating pada salah satu surat utang atau obligasi yang memiliki porsi besar pada total keseluruhan portofolio, ini pastinya akan mengancam kinerja reksa dana tersebut secara keseluruhan. 

Untuk mendapatkan update dan informasi terbaru tentang rating dari berbagai obligasi atau surat utang perusahaan swasta, Investor bisa mendapatkannya pada halaman website IBPA (Indonesia Bond Pricing Agency) dengan alamat tampilan di bawah ini :


IBPA Bonds Performance
Source Website IBPA

E. Konsistensi Dalam Pemberian Imbah Hasil

Anda dapat melakukan melakukan market survey untuk melihat reksa dana pendapatan tetap mana saja yang sedang “naik daun” menggunakan bantuan dari aplikasi web IPOT Fund Evaluator yang anda dapat akses langsung.

Reksa dana yang memiliki total skor terendah dalam Ipot Fund Evaluator adalah reksa dana yang menjadi primadona dalam memberikan return tertinggi pada katagorinya. Disini di harapkan untuk lebih jeli dan tidak hanya bertumpu dengan total skor yang di berikan, melainkan lebih detail lagi dengan melihat fluktuasi scoring pada jangka waktu tertentu.

Investor yang jeli akan memilih reksa dana dengan fluktuasi skor terendah di antara jangka waktu yang di berikan, karana memberikan kestabilan imbal hasil dari waktu ke waktu. Tidak lupa juga saya ingin mengingatkan lagi pentingnya mencari reksa dana yang juga memiliki pertumbuhan AUM yang stabil, di samping pertumbuhan imbal hasil yang stabil juga untuk mengetahui bahwa reksa dana ini cocok untuk investor yang memiliki horizon investasi jangka panjang.


Note : Untuk para investor muslim lebih di sarankan memilih reksa dana syariah, agar sesuai dengan tuntunan yang di sarankan oleh MUI

#reksa dana terbaik, #reksa dana pendapatan tetap, #reksa dana pendapatan tetap terbaik,# reksa dana online,#reksa dana tokopedia, #reksa dana bukalapak, #Reksa dana pendapatan tetap

Sumber : Liyanto Sudarso - Taktis Berinvestasi Reksa Dana - Elex Media Komputindo 2018

Tidak ada komentar untuk "Kenali Keuntungan Investasi Reksa Dana Pendatapan Tetap"