Widget HTML Atas

Hindari Kanker Prostat Dengan Kencing Jongkok

Biasanya kaum wanita lebih sering kencing atau buang air kecil dalam keadaan jongkok sementara Laki-laki lebih sering kencing dalam posisi berdiri. Mungkin bagi para pria kencing dalam posisi jongkok agak terasa aneh posisi jongkok sempurna bisa di lakukan seperti saat proses buang air besar.


Berikut beberapa manfaat kencing dalam poisi jongkok dari sisi kesehatan dan pandangan Islam



Di Negara Swiss saat ini pria lebih di sarankan kencing dengan posisi jongkok, karena pemerintah swiss melihat banyak manfaat jika kencing dalam posisi ini. Menurut mereka dengan posisi duduk atau jongkok buang air kecil lebih higienis karena mengurangi endapan air dalam kandung kemih

Manfaat buang air kecil (kencing) jongkok

Mencegah Prostat

Ternyata posisi kencing dalam keadaan berdiri untuk pria tidak baik untuk kesehatan karena bisa memicu munculnya prostat
Jika anda kencing dalam posisi jongkok maka air seni akan terbuang sempurna dan tida menyisakan di kantung kemih, sisa air seni inilah yang lama kelamaan bisa memicu terjadinya kanker prostat
Usahakan saat kencing posisi jongkok anda berdehem atau batuk-batuk kecil gunanya untuk menekan kandung kemih dan urin bisa keluar semua.

Menyempurnakan Metabolisme Tubuh

Biasanya saat anda buang air kecil dengan posisi jongkok sempurna akan di sertai dengan buang angina. Secara tidak langsung dalam 1 proses anda sudah membuang air dan gas yang membuat proses metabolisme menjadi lebih baik. Kondisi seperti ini jarang terjadi jika anda melakukanya dalam posisi berdiri

Mencegah Kristal batu Pada Kandung Kemih

Selain mencegah prostat kencing dengan posisi jongkok juga mengurangi timbulnya Kristal batu pada kandung kemih, karena akan mengurangi sisa air urin yang tertinggal di kantung kemih.  Anda bisa lihat Kristal yang terbentuk pada kamar mandi bekas sisa air kecil yang menguning, inilah yang membentuk Kristal pada kandung kemih

Meningkatkan Kwalitas Seks Pria

Kebiasaan orang kencing berdiri akan mudah lemah syahwat, karena sisa-sisa air dalam pundi-pundi yang tidak habis terpancar menjadikan kelenjar otot-otot dan urat halus sekitar zakar menjadi lembek dan kendur.

Berbeda dengan buang air jongkok, dalam keadaan bertinggung tulang paha di kiri dan kanan merenggangkan himpitan buah zakar.

Ini memudahkan air kencing mudah mengalir habis dan memudahkan untuk menekan pangkal buah zakar sambil berdehem-dehem. Dengan cara ini, air kencing akan keluar hingga habis, malahan dengan cara ini kekuatan sekitar otot zakar terpelihara.

Jika anda biasa meneliti sisa air kencing yang tak dibersihkan dalam kamar mandi, anda bayangkan betapa keras kerak-keraknya. Hal ini juga merupakan salah satu yang menyebabkan penyakit lemah syahwat pada pria selain dari penyebab kencing batu.


Manafaat buang air kecil dengan posisi jongkok dalam Pandangan Islam

Sesungguhnya banyak siksa kubur dikarenakan kencing maka bersihkanlah dirimu dari (percikan dan bekas) kencing. (HR. Al Bazzaar dan Ath-Thahawi).

Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata: Rasulullah saw. pernah melewati dua buah kuburan, lalu beliau bersabda: Ingat, sesungguhnya dua mayit ini sedang disiksa, namun bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena ia dahulu suka mengadu domba, sedang yang lainnya disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari air kencingnya.

Kemudian beliau meminta pelepah daun kurma dan dipotongnya menjadi dua. Setelah itu beliau menancapkan salah satunya pada sebuah kuburan dan yang satunya lagi pada kuburan yang lain seraya bersabda: Semoga pelepah itu dapat meringankan siksanya, selama belum kering. (Shahih Muslim No.439)

Secara agama, kebanyakan orang yang biasanya kencing berdiri kemudian mereka akan mendirikan shalat, ketika akan ruku’ atau sujud maka terasa ada sesuatu yang keluar dari kemaluannya, itulah sisa air kencing yang tidak habis terpencar ketika kencing sambil berdiri, apabila hal ini terjadi maka shalat yang dikerjakannya tidak sah karena air kencing adalah najis dan salah satu syarat sahnya shalat adalah suci dari hadats kecil maupun hadats besar.

Demikian hikmahnya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Salam melarang kencing berdiri. Dan bagi muslim yang shalat, kadang setelah keluar dari WC dan mau shalat, ketika rukuk atau sujud’ dalam shalat kita merasa ada sesuatu yang keluar dari kemaluan, itu adalah sisa air kencing yang tidak habis.

Hal ini menyebabkan shalat tidak sah karena salah satu sarat sahnya shalat adalah bersih dan suci dari najis baik hadats kecil maupun hadats besar, dan air kencing merupakan najis.

Sehingga Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasalam sering mengingatkan dalam sabdanya: “Hati-hatilah dalam masalah kencing karena kebanyakan siksa kubur dikarenakan tidak berhati-hati dalam kencing”