Jenis-jenis Investasi Jangka Pendek
Seperti yang sering kita dengan investasi memiliki resiko
yang tinggi. Bahkan, ada istilah “high risk high return” yang seakan semakin
menegaskan bahwa, untuk mendapatkan keuntungan besar, Anda harus mengambil
risiko yang sama besarnya. Meski demikian, sebenarnya masih ada investasi
jangka pendek yang risikonya terbilang rendah. Bahkan, mayoritas investasi
jenis ini tidak banyak memiliki risiko penurunan nilai.
Jenis-jenis investasi jangka pendek |
Jenis Investasi Jangka Pendek dan Penjelasannya
Investasi jangka pendek adalah jenis investasi yang memiliki
jangka waktu pendek atau kurang lebih sekitar 1 tahun.
Dari segi risiko, investasi jangka pendek juga terbilang
rendah. Bahkan, mayoritas investasi yang masuk kategori ini cenderung memiliki
nilai yang secara konsisten terus mengalami kenaikan meski dalam jumlah kecil.
Beberapa contoh investasi jangka pendek di antaranya adalah deposito, reksa
dana pasar uang, dan Saving Bonds Ritel (SBR).
Jenis Investasi Jangka Pendek
Ada beberapa jenis investasi jangka pendek. Di Indonesia sedikitnya
ada lima jenis investasi yang banyak diminati.
Contoh Investasi Jangka Pendek
Deposito
Bagi Anda yang biasa menyisihkan uang secara rutin untuk
ditabung, deposito sebenarnya tidak berbeda jauh dengan menabung.
Hanya saja,
Anda tidak bisa mengambil uang yang sudah disimpan ke dalam rekening deposito
setiap waktu, tetapi pencairan deposito berdasarkan perjanjian waktu saat anda
membuka pertama kali membuka deposito.
Jangka waktu deposito ini sudah ditentukan pihak bank.
Setidaknya ada beberapa pilihan yang tersedia. Ada yang 3 bulan, 6 bulan, 1
tahun bahkan ada juga yang jangka waktunya sampai 3 tahun atau lebih. Setelah
jatuh tempo, barulah uang dalam deposito bisa Anda ambil.
Meski tidak bisa diambil sewaktu-waktu, deposito menjanjikan
bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan bunga tabungan biasa. Bunga yang
dijanjikan biasanya berkisar di angka 5-6%. Karena mendapat jaminan, Anda juga
tidak perlu khawatir dengan risiko kehilangan uang.
2. Reksadana Pasar Uang
Reksadana merupakan wadah untuk menghimpun dana dari
masyarakat untuk kemudian diinvestasikan pada instrumen-instrumen investasi
tertentu.
Dalam reksadana pasar uang, instrumen investasi tersebut adalah
produk-produk keuangan, seperti deposito dan obligasi.
Reksadana pasar uang ini umumnya memiliki jangka waktu
efektif selama 1 tahun. Besaran bunga yang ditawarkan juga lebih tinggi
dibandingkan angka inflasi rata-rata di Indonesia. Dari segi risiko, reksadana
pasar uang juga cenderung rendah.
3. Obligasi Negara Ritel (ORI)
Investasi jangka pendek lain yang juga cukup populer di
Indonesia adalah Obligasi Negara Ritel (ORI).
Instrumen investasi ini pada
dasarnya merupakan surat utang yang dikeluarkan pemerintah.
Dikarenakan
dikeluarkan pemerintah, instrumen investasi ini dipastikan memiliki tingkat
risiko sangat rendah. Pemerintah sendirilah yang menjaminnya.
Meski risikonya rendah, jumlah minimal investasi ORI ini
terbilang cukup besar. Batas minimal pembelian ORI ini biasanya mulai Rp 3 juta
dengan tenor 3 tahun.
Meski instrumen investasi ini memiliki tenor yang cukup
panjang, investor bisa memilih untuk memegangnya sampai jatuh tempo (hold to
maturity) atau menjualnya ke pasar sekunder dan mendapatkan capital gain.
4. Saving Bonds Ritel (SBR)
Sama seperti Obligasi Negara Ritel (ORI), Saving Bonds Ritel
(SBR) juga merupakan produk investasi berupa surat utang yang dikeluarkan
pemerintah. U
Uang yang terkumpul dari instrumen investasi ini juga digunakan
untuk keperluan pemerintahan.
Dengan membeli SBR, Anda telah bertindak sebagai
pemberi pinjaman kepada penerbit obligasi yang dalam hal ini adalah negara.
Investasi jangka pendek ini sangat cocok untuk investor
pemula. Dikarenakan diterbitkan pemerintah, SBR lebih terjamin keamanannya.
Bunga atau kupon yang dijanjikan juga cukup besar. Return
atau imbal hasil yang dijanjikan biasanya berkisar di angka 7%. Angka tersebut
lebih tinggi dari deposito yang berada di kisaran 5-6%.
Biasanya SBR memiliki tenor 2 tahun. Return yang dijanjikan
juga diberikan setiap bulan.
Namun, SBR menjadi menarik karena adanya fitur
early redemption dengan jumlah maksimal 50% dari total nilai investasi. Selain
itu, Anda bisa mulai berinvestasi SBR mulai dari Rp 1 juta.
5. Peer-to-Peer Lending
Saat ini animo masyarakat Indonesia akan investasi
peer-to-peer lending cenderung mengalami pertumbuhan.
Instrumen investasi ini
juga menjanjikan bunga yang cukup besar dengan tenor pendek. Bahkan, tidak
sedikit pinjaman yang tenornya hanya beberapa bulan saja.
Meski bervariasi, return yang ditawarkan juga terbilang
tinggi. Bahkan, tidak sedikit yang menawarkan return hingga 20% per tahun.
Banyaknya platform peer-to-peer lending juga semakin
memudahkan investor menanamkan dana yang dimiliki. Meski demikian, ada satu
catatan yang perlu diingat.
Peer-to-peer
lending termasuk investasi berisiko tinggi. Karena itu, pastikan Anda melakukan
riset mendalam sebelum terjun ke dalamnya.
Tips Investasi Jangka Pendek
5 Jenis Investasi Jangka Pendek yang Bisa Dilakukan Siapa Pun
Dibandingkan dengan investasi jangka panjang, investasi
jangka pendek umumnya tidak membutuhkan banyak analisis.
Hanya beberapa
instrumen saja yang membutuhkan riset lebih mendalam. Meski demikian, Anda bisa
memaksimalkan investasi ini agar bisa mendapatkan return lebih besar.
1. Mulai dari Instrumen yang Anda Kenal
Jangan pernah berinvestasi pada instrumen yang belum Anda
kenal. Jika ini adalah kali pertama Anda berinvestasi, mulailah dari instrumen
yang paling Anda kenal.
Kalau tidak, kenali dan pelajari terlebih dahulu
instrumen investasi yang akan Anda beli. Instrumen di sini adalah produk yang
ada di dalam sebuah investasi.
Misalkan Reksa Dana A di dalamnya terdiri dari
beberpa perusahaan anda bisa pastikan dan mengecek kondisi perushaan tersebut
sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
2. Mulai dengan Dana Kecil
Meski risiko investasi jangka pendek umumnya rendah,
sebaiknya jangan langsung memulai dengan dana besar. Mulai saja dengan dana
kecil atau dana minimal. Saat ini investasi juga bisa dilakukan dengan modal
mulai Rp 100.000. Selain itu, pastikan hanya menggunakan dana“menganggur” atau istilahnya uang lebih dari anggaran.
3. Pilih Instrumen dengan Return Tinggi
Tujuan investasi adalah untuk mendapatkan keuntungan. Jadi
jika memungkinkan, carilah instrumen investasi yang menawarkan return tinggi.
Perlu dicatat, ada beberapa investasi jangka pendek yang risikonya tinggi.
Pastikan Anda benar-benar memahaminya sebelum menanamkan dana yang Anda miliki.
4. Kombinasikan dengan Investasi Jangka Panjang
Return investasi jangka pendek umumnya memang kecil. Meski
demikian, Anda bisa memadukannya dengan investasi jangka panjang demi mendapat
keuntungan yang lebih maksimal.
Diversifikasi portofolio Anda sebaik mungkin.
Setidaknya, pastikan nilainya tetap positif dan di atas inflasi.
Investasi jangka pendek umumnya digunakan untuk mengamankan
modal atau membantu mencapai tujuan jangka pendek. Agar aset yang Anda
kumpulkan tidak tergerus biaya-biaya tak terduga, Anda juga membutuhkan
proteksi.
Kesimpulan :
Pilihlah jenis investasi yang mudah anda pahami dan kecil
resikonya. Belajar dengan membaca dan mencoba langsung merupakan cara yang
cukup efektif. Setiap jenis investasi mempunyai kelebihan dan kekurangan
masing-masing.
Penting, Untuk saudara muslim lebih di sarankan untuk memilih
jenis investasi berbasis syariah, Karena lebih dekat pada tuntunan agama,
walaupun keuntungan lebih kecil di bandingkan dengan investasi konvensional,
tapi tuntunan agama lebih di prioritaskan.
Tapi semua pilihan kembali ke diri anda masing-masing.
Tidak ada komentar untuk "Jenis-jenis Investasi Jangka Pendek"